Kamis, 30 Agustus 2018

Laporan Pengabdian Masyarakat Fisip Unitas Palembang


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Pengertian Pengabdian Masyarakat
               Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu. Pengabdian merupakan suatu wujud kristalisasi dan integralisasi dari ilmu yang tertuang secara teoritis di bangku kuliah untuk diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan dikembangkan dalam kehidupan masyarakat luas.
 Pengabdian Masyarakat bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran  hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan ( komunikasi ) dalam proses pembangunan dan penerapan ilmu-ilmu kemasyarakatan.
Tujuan utama dari Pengabdian Masyarakat adalah memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, mempersiapkan kader-kader pembangunan (stock holder) serta sebagai agen perubah (agen of change). Tujuan utama lainnya adalah agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatannya dalam masyarakat, dan secara langsung dapat menemukan, mengidentifikasi, merumuskan, serta memecahkan permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat secara interdisipliner, komphrehensif, dan lintas sektoral.  Berdasarkan  hal diatas, Pengabdian Masyarakat FISIP UNIVERSITA TAMANSISWA PALEMBANG sebagai bentuk aplikasi keilmuan yang dimiliki mahasiswa terhadap masyarakat dalam mengembangkan kompetensinya, diharapkan sudah selayaknya siap untuk menghadapi tantangan yang sedang berkembang pada era globalisasai seperti sekarang  ini.
Pengabdian Masyarakat mempunyai empat kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat, pemerintah daerah, dan  perguruan tinggi. Bagi mahasiswa Pengabdian Masyarakat mempunyai sasaran untuk membina mahasiswa agar menjadi motivator dan inovator. Sasaran bagi masyarakat dan Pemda adalah untuk memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, serta keilmuan sosial kemasyarakatan dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan. Sasaran bagi perguruan tinggi adalah untuk memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dalam masyarakat, sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang diwakili oleh PEMDA yang terkait.
B.     Tujuan Pengabdian Masyarakat
Secara umum Pengabdian Masyarakat mempunyai empat tujuan yaitu :
1.      Mahasiswa memperoleh penglaman belajar melalui keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara inter disipliner dan tepat.
2.      Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi, dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat, gerak pembangunan serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.
3.      Supaya Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi teknostruktur dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi dan permasalahan yang komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
4.      Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dan PEMDA instansi teknik dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
C.    Sasaran Pengabdian Masyarakat
Pengabdian Masyarakat mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu Mahasiswa, Masyarakat bersama pemerintah daerah dan Perguruan Tinggi. Masing-masing kelompok sasaran memperoleh kemanfaatan Pengabdian Masyarakat, sebagai berikut :
1.      Mahasiswa
a.       Memperdalam pengertian tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner.
b.      Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat ilmu, teknologi dan seni yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan.
c.       Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan.
d.      Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran dalam pemecahan masalah.
2.      Masyarakat dan Pemerintah Daerah
a.       Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
b.      Memperolah cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
c.       Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat, sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d.      Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan didalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan pembangunan
3.      Perguruan Tinggi
a.       Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan ilmu di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
b.      Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat dpergunakan sebagai contoh dalam memberikan perkuliahan dan menemukan permasalahan untuk penelitian.
c.       Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan kondisi nyata di masyarakat, yang berguna bagi pengembangan ilmu dan teknologi.
d.      Meningkatkan, memperluas dan mempercepat kerjasama dengan instansi secara departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa

                                    BAB II
DEMOGRAFI KELURAHAN 7 ULU

A.    Batas Wilayah Kelurahan 7 Ulu

No
Batas Wilayah
Kelurahan
1
Sebelah Utara
Kelurahan 6 Ulu
2
Sebelah Selatan
Kelurahan 9 Ulu
3
Sebelah Barat
Sungai Musi
4
Sebelah Timur
Kelurahan 8 Ulu

B.     Jumlah Penduduk

No
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
9275
2
Perempuan
9395

C.     Kewarganegaraan

No
Kewarganegaraan
Jumlah
1
WNI
18570
2
WNA
-

D.    Agama

No
Agama
Jumlah
1
Islam
18375
2
Kristen
52
3
Khatolik
19
4
Hindu
-
5
Budha
113
6
Konghucu
-

E.     Berdasarkan Kelompok Usia

No
Kelompok Usia
Jumlah
1
0-9
2133
2
10-14
1370
3
20-24
1425
4
25-ke atas
12238

F.      Berdasarkan tingkat pendidikan

No
Tingkat pendidikan
Jumlah
1
SD
2112
2
SMP
2123
3
SMA
2001
4
S1
108

G.    Berdasarkan Pekerjaan

No
Tingkat pendidikan
Jumlah
1
PNS
352
2
Wiraswasta
-
3
BUMN
-
4
Buruh
2228
5
Pensiunan
324

H.    Perangkat Kelurahan

No
Jabatan
Jumlah
1
Lurah
1
2
Sekretaris Lurah
1
3
Kasi
3
4
Staf
5

I.        Jumlah RW dan RT

No
Perangkat Pemerintah
Jumlah
1
RW
16
2
RT
61

J.       Jumlah tempat ibadah

No
Tempat ibadah
Jumlah
1
Masjid
5
2
Musholah
18
3
Gereja
-
4
Vihara
-
5
Pura
-


K.    Fasilitas Kesehatan

No
Tempat ibadah
Jumlah
1
Rumah sakit pemerintah
-
2
Rumah sakit swasta
-
3
Jumlah klinik KB
-
4
Akseptor KB
-
5
Jumlah Posyandu
20
6
Jumlah puskesmas
1
7
Jumlah puskesmas pembantu
-

L.     Jumlah sekolah

No
Sekolah
Jumlah
1
TK Negeri
-
2
SD Negeri
2
3
SMP Negeri
-
4
SMA Negeri
-
5
Perguruan Tinggi Negeri
1
6
TK Swasta
2
7
SD Swasta
2
8
SMP Swasta
-
9
SMA Swasta
-
10
Perguruan Tinggi Swasta
1



M.   Organisasi Masyarakat

No
Organisasi masyarakat
Jumlah
1
LPMK
22
2
Kader Pembangunan
-
3
PKK
50

BAB III
PROGRAM KEGIATAN
A.    Latar Belakang
Sampah merupakan kumpulan berbagai material buangan yang berupa sisa proses dan kegiatan kehidupan manusia. Sebagai suatu produk yang tidak lagi mempunyai nilai ekonomis, penanganan sampah jelas harus dilakukan dan dikelola secara   baik.   Saat   ini   penanganan   sampah   masih   sebatas   pada   penanganan konvensional  yaitu  sampah  ditaruh  ditempat  terbuka  dan  dibiarkan  membusuk dengan sendirinya. Walaupun sudah diusahakan bahwa tempat pembuangan ini disentralisasi disatu kawasan tertentu dengan metode sanitary landfill (sampah ditumpuk dan dikelilingi dengan material kedap air), namun kenyataannya permasalahan sampah  masih  tidak  kunjung  selesai,  artinya  bahwa  sampah  masih terkondisi seperti kondisi di atas,  masih  menjadikan sumber  polusi udara  karena baunya, dan polusi air yang dikarenakan penanganan air lindinya (leacheate, cairan yang  dihasilkan dari pemaparan air  hujan pada  timbunan sampah)  kurang  bagus sehingga meresap kemana-mana, serta menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit dan juga   sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir. Inilah salah satu bentuk masalah yang ditimbulkan apabila penanganannya tarlambat  dan tidak sistematis, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi : Pembatasan timbunan sampah, Pendauran ulang sampah, dan Pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan penanganan sampah meliputi:  Pemilahan,  Pengumpulan,  Pengangkutan,  Pengolahan,  dan  Pemrosesan Akhir.
C.    Program dan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Upaya strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang dalam mengatasi persoalan sampah adalah dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan melakukan reduksi sampah pada sumbernya (rumah tangga). Demi membantu  Pemerintah  kota dalam menciptakan Palembang Bersih tersebut,  maka  program  Pengabdian Masyarakat  disesuaikan  dengan program pemerintah, yaitu melaksanakan Pengabdian Masyarakat dengan tema : Penyuluhan Tentang Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan  Sampah di Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang
Adapun Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a.       Melakukan sosialisasi  tentang bahaya sampah.
b.      Menjelaskan mengenai pengelolaan sampah
c.       Melakukan kegiatan Gotong Royong membersikan  lingkungan dari sampah
D.    Deskripsi Kegiatan
Pada   pelaksanaan  program ini   yang   bertemakan “Penyuluhan Tentang Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan  Sampah di Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang”. Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada keluarga/ masyarakat 7 Ulu tentang lingkungan  hidup,  khususnya  tentang  sampah,  permasalahan  dan  pengelolaannya.
E.     Pelaksanaan Kegiatan
Jumlah  jam  pelaksanaan  kegiatan,  sasaran  kegiatan,  beserta  penanggung jawabnya dapat dilihat pada table berikut.
Tabel Kegiatan
No
Nama
Program/Kegiatan
Sasaran
Hari/ waktu
Penanggung Jawab
1
Pembagian Kuesioner dan Wawancara Langsung dengan Warga 7 Ulu
Warga Kelurahan 7 Ulu
Sabtu/ 07.30-11.00
Dekan Fisip

Sosialisasi Bahaya Sampah
Masyarakat Kelurahan 7 Ulu
Sabtu
09.00-12.00
Dekan Fisip
2

Kegiatan Gotong Royong dan Pembagian Kotak Sampah
Masyarakat Kelurahan 7
Ulu
Minggu/ 07.00-10.00
Dekan Fisip

Rincian Kegiatan
Sabtu 27 Januari 2018 : 07.30
1.      Rapat di Kantor kelurahan 7 Ulu
2.      Terjun Ke lapangan membagikan Kuesioner
Sabtu   03 Februari 2018 : 09.00-10.00
1.      Pembukaaan
2.      Sambutan dari Dekan Fisip
3.      Sambutan dari Lurah 7 ULU
4.      Penyerahan Cendra Mata
5.      Do’a
10.00-12.00
1. Penyuluhan tentang sampah
2. Makan siang
Minggu 04 Februaeri 2018:    07.00-10.00
1.      Penyerahan alat-alat kebersihan yaitu kotak sampah dan sapu lidi
2.      Gotong royong


BAB IV
LAPORAN KEGIATAN

A.     Pengertian Sampah

B.  Sumber Sampah
Sampah bersumber dari:
1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic waste).
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasilkegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuangseperti sisa-sisa makanan, baik yang sudah dimasak ataubelum, bekas pembungkus, baik kertas, plastik, daun, dansebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan,perabot rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau taman.
2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum.
Sampah iniberasal dari tempat-tempat umum seperti pasar, tempattempathiburan, terminal bis, stasiun kereta api, dansebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daundan sebagainya.
3. Sampah yang berasal dari perkantoran.
Sampah ini dariperkantoran, baik perkantoran pendidikan, perdagangan,departemen, perusahaan dan sebagainya. Sampah iniberupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar(rabbish).
4. Sampah yang berasal dari jalan raya.
Sampah ini berasaldari pembersihan jalan yang umumnya terdiri dari kertas kertas, kardus-kardus, debu, batu batuan, pasir, sobekanban, onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan,plastik dan sebagainya.
5. Sampah yang berasal dari kawasan industri.
Sampah iniberasal dari kawasan industri, termasuk sampah yangberasal dari pembangunan industri dan segala sampah yangberasal dari proses produksi, misalnya sampah-sampahpengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil,kaleng dan sebagainya.
6. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan.
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanianmisalnya jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, batangjagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.


7. Sampah yang berasal dari pertambangan.
Sampah iniberasal dari daerah pertambangan dan jenisnya tergantungdari jenis usaha pertambangan itu sendiri misalnya batubatuan,tanah / cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang),dan sebagainya.
8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan.
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan iniberupa kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkaibinatang, dan sebagainya.

C.    Jenis-jenis Sampah

Kalau berbicara sampah, sebenarnya meliputi 3 jenissampah yakni sampah padat, sampah cair, dan sampah dalambentuk gas (fume, smoke). Tetapi seperti telah dibuatkanbatasan diatas bahwa dalam konteks ini hanya akan dibahassampah padat. Sampah cair yang berupa antara lain air limbahakan dibahas dibagian lain. Sedangkan sampah dalam bentukgas yang menimbulkan polusi udara seperti asap kendaraan,asap pabrik dan sebagainya tidak dibahas. Sampah padat(selanjutnya akan disebut sampah saja) dapat dibagi menjadiberbagai jenis.
Berdasarkan zat kimia yang terkandungdidalamnya, sampah dibagi menjadi:
1. Sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidakdapat membusuk, misalnya logam atau besi, pecahan gelas,plastik, dan sebagainya.
2. Sampah organik adalah sampah yang pada umumnya dapatmembusuk, misalnya sisa-sisa makanan, daun-daunan,buah-buahan dan sebagainya.
D.    Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
E.        Permasalahan di Kelurahan 7 Ulu ( Kuesioner)
1.      Mengenai pengetahuan masyarakat bahwa  sampah itu berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan merusak lingkungan dan perlu adanya peningkatan pengelolaan. Dari 75 respoden, 76% menyatakan sangat setuju, 18% menyatakan setuju dan 6% menyatakan cukup setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Itu artinya bahwa masyarakat sepakat bahwa sampah itu berbahaya dan harus ditingkatkan pengelolaannya.
2.      Dari 75 respoden dan 5 pertanyaan yang diajukan peneliti ( mahasiswa). Permasalahannya terletak pada masyarakat belum melakukan upaya pemilahan sampah sebelum dibuang. Kemudian ada sebagian masyarakat belum memiliki tempat pembuangan sampah sendiri.
3.      Masih kurangnya penyuluhan tentang pengelolaan sampah. Belum ada lembaga yang memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan sampah  masih kurangnya tempat-tempat sampah umum.
F.        Solusi-Solusi
1.      Harus sesering mungkin diadakannya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan terutama tentang pengelolaan sampah
2.      Harus ada lembaga yang menaungi tentang pemanfataan sampah
3.      Pemerintah harus menyediakan tempat pembuangan sampah umum
4.      Ketua RT sebagai ujung tombak pemerintahan berusaha untuk lebih sering melakukan kegiatan gotong royong bersama warga
5.      Warga harus bisa memilah sampah dan memanfaatkan sampah yang masih bisa di daur ulang.











BAB IV
A.    Kesimpulan

1.      Pengendalian Timbulan Sampah. Jenis partisipasi dalam penimbulan sampah dapat berupa partisipasi tenaga yaitu pemisahan sampah rumah tangga yang masih dapat digunakan dan yang tidak dapat digunakan lagi yang secara langsung dimulai dari rumah masing-masing warga;
2.      Penanganan Sampah Di Tempat. Dalam kegiatan penanganan sampah di tempat terdapat jenis partisipasi berupa partisipasi tenaga dan partisipasi keterampailan dan kemahiran;
3.      Pengumpulan Sampah. Dalam kegiatan pengumpulan sampah  terdapat jenis partisipasi tenaga ;
4.      Pengangkutan Sampah. Dalam mengangkut sampah dari TPS menuju ke TPA merupakan tugas dari petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota setempat;
5.      Pengolahan Sampah. Dalam kegiatan pengolahan sampah  terdapat jenis partisipasi tenaga dan partisipasi langsung;
B.     Saran         
1.      Meningkatkan kemampuan kaum ibu-ibu dalam keterampilan dan kemahirannya untuk membuat aneka ragam kerajinan daur ulang dari sampah kering.
2.      Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari komsumsi/ membeli barang-barang yang tidak bisa didaur ulang sehingga akan mengurangi timbulan sampah baik di TPS maupun di TPA.