B |
ima Muhammad Rizki, SH., MH. seorang Advokat /
Pengacara yang lahir pada Banyuasin, 15 November 1995, dia merupakan anak ke-4
dari 6 bersaudara dari ayahnya bernama Fahrur Rozi dan Ibunya Rusmiyati, serta
menyelesaikan Pendidikan S-1 di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Raden Fatah dan S-2 Fakultas Hukum Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Seorang santri alumni Pondok Pesantren
Raudhatul Ulum Sakatiga, siapa sangka sekarang berfokus pada karirnya di Dunia
Hukum dan berkecimpung menjadi seorang Penegak Hukum atau Advokat, yang mana
banyak orang tahu alumni Pesantren banyak yang harus menjadi Ustadz, tuturnya
“Dakwah bisa melalui apa saja profesi, profesi apapun bisa untuk mensyiarkan
agama”
Mengikuti Pendidikan Profesi Advokat, Ujian
Profesi Advokat serta sumpah atau Pelantikan Advokat di Pengadilan Tinggi
Palembang, tepat pada tanggal 18 Maret 2021.
Tidak hanya fokus menjadi seorang Advokat,
Bima Muhammad Rizki juga aktif dalam menulis karya ilmiah, beberapa karangan
Buku yang telah ia terbitkan dengan harapan bermanfaat untuk masyarakat umum,
baik itu bagi praktisi maupun akademisi, buku yang berjudulkan “Upaya Hukum
serta Eksistensi Komite Etik Hukum Rumah Sakit, Status kedudukan Hukum Bagi
ODGJ yang melakukan Tindak Pidana, dan lain-lainnya”
Bagi Bima menulis itu sangatlah penting guna
menambah wawasan dan pengetahuan, dalam bidang apapun itu, karena ini merupakan
sebuah investasi yang sangat mahal, karena berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw
“Ingin mengejar Dunia itu harus ada Ilmu, Mengejar Akhirat pun harus ada Ilmu
dan mau keduanya harus ada ilmu juga”
Betapa mulia keadaan orang-orang yang berilmu,
Allah mengangkat derajat mereka sebagaimana di dalam surah al-Mujadalah ayat 11
“Niscaya Allah swt akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah maha teliti
apa yang kamu kerjakan”, maka itulah yang memotivasinya untuk terus menulis dan
aktif di bidang praktisi hukum.
Motivasi dari Bima Muhammad Rizki “jadilah
sinar mentari yang siap menerangi sudut gelap Bumi ini” artinya jadilah orang
yang bermanfaat untuk siapapun, kapanpun, dimana pun dan kepada siapapun.
Menjadi cahaya disaat orang-orang merasa telah kehilangan arah dan harapan,
sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat
bagi manusia lainnya”
#pengacarapalembang #pengacarabanyuasin #pengacarapangkalanbalai #bandarlampung #padang #bengkulu #depok #jabodetabek
Masya Allah tabarokallah guruku
BalasHapus